Dalam rangka menyambut hari Pahlawan yang jatuh pada esok hari tanggal
10 November Saya kira adalah tugas kita untuk bisa mengingat jasa jasa
para Pahlawan yang sudah pernah berjuang untuk merebut Kemerdekaan
Bangsa dan Negara Indonesia dari tangan Penjajah Belanda dan Jepang.
Saya teringat akan seorang pejuang nasionalis yang penuh dengan
kontroversial dalam melaksankan perjuangan nya untuk membebaskan bukan
saja dari kaum penjajah tapi dari dunia pendidikan.Inilah orang nya yang
seorang Putra Minangkabau bernama Tan Malaka ya Tan Malaka,nama
lengkapnya Ibrahim Datuk Tan Malaka. Masih muda lahir pada Juni 1897
,namun pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang
politik dan punya semangat perjuangan untuk membebaskan Bangsa dan
Negara nya dari jajahan Hindia Belanda.
Dalam melawan kaun penjajah Tan Malaka suka berpindah pindah tempat
menghindari dari tanggkapan kaum Hindia Belanda,juga sering keluar masuk
penjara adalah resiko hidup yang di pilih oleh Tan Malaka,jauh
perjalanan sampai ke daratan China untuk mencari ilmu tidak menghalangi
semangat Tan Malaka dalam mendapatkan ilmu Pengetahuan.Karena Tan Malaka
juga suka membaca dan menulis,sebab dari membaca itulah banyak di dapat
pengetahun pengetahuan baru dan itu jadi pedoman dalam perjuangan.
Kepedulianya pada dunia pendidikan dan kesukaan Tan Malaka membaca serta
menulis buku bisa dilihat dari hasil karyanya telah menulis buku
pertama kali di Kowloon, Cina, April 1925 “Menuju Republik Indonesia”.
Itu ditujukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia dan di
negeri Belanda.Sampai sampai seorang M.Yamin berkomentar yang tertuang
dalam dalam karya tulisnya “Tan Malaka Bapak Republik Indonesia” memberi
komentar: “Tak ubahnya daripada Jefferson Washington merancangkan
Republik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai atau Rizal
Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina pecah….”
Suatu ketika Tan Malaka berujar karena di cap sebagai Nasionalis “ Saya
dianggap musuh dan saya berada dalam keadaan tak berdaya. Tetapi saya
menganggap berada dalam kebenaran !! Sebab itu senantiasa bersiap-siap
menerima apa saja, yang akan dijatuhkan atas diri saya dengan hati tetap
tabah”
Kemudian di kesempatan lain Tan Malaka berkata “
Maka semua macam kesangsian biasanya hilang lenyap, laksana kabut
disinari matahari. Bahkan ada saat yang pernah saya rasa, bilamana saya
anggap pelorpun akan melantun kembali mengenai jantung yang
menembakkannya “!!
Namun sesuai dengan berjalan nya waktu dan Tan
Malaka menunjukan paham yang di yakini nya dalam berjuang membebaskan
Indonesia dari tangan tangan penjajahan sama dengan paham yang dianut
M.Yamin, Hatta, Syarifuddi Purwanegara,St,Syahrir dan lain lain nya.
Ketika Indonesia sudah mendapatkan Kemerdekaan nya
maka Tan Malaka merintis pembentukan Partai MURBA, 7 November 1948 di
Yogyakarta.
Tapi setahun setelah itu Pada tahun 1949 tepatnya
bulan Februari Tan Malaka gugur,Tan Malaka hilang tidak tahu
rimbanya,kalau meninggal dimana Pusara,sampai sekarang tiada
berita,setiap orang hanya bisa bertanya,entah siapa yang mengambil
nyawa,seorang yang bernama Tan Malaka.
Ciri khas gagasan Tan Malaka adalah: (1) Dibentuk
dengan cara berpikir ilmiah berdasarkan ilmu bukti, (2) Bersifat
Indonesia sentris, (3) Futuristik dan (4) Mandiri, konsekwen serta
konsisten. Tan Malaka menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam sekitar 27
buku, brosur dan ratusan artikel di berbagai surat kabar terbitan Hindia
Belanda. Karya besarnya “MADILOG” mengajak dan memperkenalkan kepada
bangsa Indonesia cara berpikir ilmiah bukan berpikir secara kaji atau
hafalan, bukan secara “Text book thinking”, atau bukan dogmatis dan
bukan doktriner.
Bisakah nanti Ibrahin Datuak Tan Malaka juga di
angkat jadi Pahlawan Nasional seperti 3 Pahlawan Nasional sebelum nya
dari Sumatera Barat bekas pejuang PRRI yaitu ; Muh,Natsir tahun 2008 ,
Syafruddin Purwanegara dan Prof.DR.HAMKA ,tahun 2011..???
Pahlawan Nasional Dari Sumatera Barat.
1. Abdul Muis, pejuang kemerdekaan, pahlawan
nasional pertama yang dikukuhkan, politisi, sastrawan
2. Adenan Kapau Gani, pejuang kemerdekaan,
militer, wakil perdana menteri Indonesia
3. Agus Salim, pejuang kemerdekaan, politisi,
menteri Indonesia
4. Bagindo Azizchan, pejuang kemerdekaan, wali
kota Padang
5. Cut Nyak Dhien, pahlawan perang Aceh
6. Hazairin, pejuang kemerdekaan, ahli hukum,
menteri Indonesia
7. Ilyas Ya’kub, pejuang kemerdekaan, pendiri
Permi, ulama
8 Mohammad Hatta, proklamator kemerdekaan, wakil
presiden Indonesia pertama
9. Mohammad Yamin, pejuang kemerdekaan, pelopor
Sumpah Pemuda, menteri Indonesia
10. Muhammad Isa Anshary, pejuang kemerdekaan,
parlemen Indonesia
11. Rasuna Said, pejuang kemerdekaan dan
persamaan hak, parlemen Indonesia
12. Sutan Sjahrir, pejuang kemerdekaan, perdana
menteri Indonesia pertama
13. Teuku Umar, pahlawan perang Aceh
14. Tuanku Imam Bonjol, pahlawan perang Padri,
ulama
15. Tuanku Tambusai
16. Muh,Natsir
17. Syafruddin Purwanegara
18. Prof.DR.HAMKA