Dua jempol untuknya


Belakangan ini gw bener2 lagi suntuk sesuntuk2nya, dari masalah A sampe Z tiba2 ngeroyok gw yang nggak peduli keadaan gw yang udah babak belur. Dari usuran kuliah yang entah mengapa masalah selalu berkubang disitu2 saja seperti adonan kue yg nggak jadi2. Masalah keluarga yang kayaknya nggak etis kalo dideskripsikan lewat tulisan maksiat ini. sampai urusan Per-LOPE-an yang entah mengapa kian hari kian meradang, menyedihkan dan penuh dilema (hoeeek). di kala kebisingan itu teman saya membawakan saya sebuah pahlawan berkedok BUKU yang ditulis oleh seorang pengarang yang gw sendiri nggak kenal sama tuh orang. waktu gw browsing di mbah google gw nemu "http://altomakmuralto.blogspot.com/" tentang tuh penulis. gak tau sihir apa yang membuat gw pengen baca tuh buku, karena gw bukanlah seorang kutu buku ato seniman sableng yang punya koleksi buku ngalah-ngalahin perpustakaan daerah actually. boro2 browsing cari buku liat aja gw udah eneg (pengen muntah) tapi buku ini tiba2 membuat saya jadi pengen membaca. Dan alangkah lebih herannya lagi buku ini saya selesaikan hanya satu hari saja. hebatkan saya (hahaha biasa aja deh kyknya)hmmm.. buku ini menceritakan nasib 5 orang anak bernama borra, cakra, rambo, coing, izzul dan kamson. dengan beraneka ragam latar belakang yang ruwet bin rumit mereka tinggal seatap dan berprofesi sebagai mahasiswa. mengahadapi kehidupan yang keras penuh tikungan tajam dan juga kemelut dilema masing2 jalan hidupnya, mereka dipertemuakan dan menjalin persahabatan yang nggak diragukan lagi keakuratannya. dibalut dengan bahasa yang aneh tapi nendang membuat saya ikut terpingkal-pingkal dibuatnya. lucu, serius, puitis, semua lengkap ada dalam buku ini. Alhasil buku ini sukses menghilangkan Bad mood saya yang sudah hampir seminggu ini tak kunjung menjauh. membuat sariawan saya sembuh total, dan membuat saya ingin membaca bukunya lagi tentunya. hehehheee

einiwaiiii ada sebuah puisi pendek yang saya suka dari buku ini. kira2 begini bunyinya," Aku bukan pengagum Mawar, sebab ia bunga yang manja. Aku pemuja edelweis yang hidup sepi di puncak gunung"

0 komentar:

Akbar h.bakkang. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / TatapMata

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger